Oleh -
4 August 2025, 17.00 WITA
Gedung berbentuk bulat itu berdiri megah di tepi Jalan Marsma R Iswahyudi, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan. Berdindingkan kaca, bangunan ini memiliki tiga lantai. Galeri UMKM Balikpapan, demikian namanya.
Terdapat sejumlah stan di lantai pertama gedung tersebut. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah menjual beragam buah tangan. Ada kerajinan tangan termasuk pakaian hingga makanan khas Kalimantan.
Jumat, 1 Agustus 2025, di lantai dua Galeri UMKM Balikpapan, Menteri Perdagangan, Budi Santoso; dan Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, meresmikan Export Center Balikpapan dan Export Center Batam melalui virtual. Dengan begitu, Indonesia kini memiliki empat pusat ekspor. Dua pusat lainnya berlokasi di Surabaya dan Makassar.
Dalam pidatonya, Budi menjelaskan, Export Center Balikpapan adalah program untuk memajukan UMKM di Kaltim. Caranya dengan menjaring produk-produk lokal terbaik lalu mencarikan pasar di mancanegara.
Tak hanya pemasaran, pemerintah juga akan membantu meningkatkan kualitas produk lokal. Upaya dilakukan mulai dari mendampingi pelaku UMKM, mengolah produk, membuat kemasan menarik, pencocokan bisnis, hingga proses transaksi.
"Kami juga ingin UMKM kita bisa melakukan ekspor," kata Budi.
Ia menyebut, sepanjang Januari hingga Juli 2025, Kementerian Perdagangan telah melakukan 700-800 fasilitasi transaksi ekspor antara UMKM dan pembeli di luar negeri. Nilai transaksinya menembus USD90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Pencapaian ini disebut tak lepas dari upaya pendampingan Kemendag kepada pelaku UMKM.
"Kami berterima kasih kepada Kaltim yang telah menyediakan tempat untuk Export Center Balikpapan. Kami akan terus melakukan pembinaan agar produk Kaltim berdaya saing dan bisa diterima konsumen di dunia" ,ujar Budi.
Sementara itu, Gubernur Rudy menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim akan mengembangkan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi Kaltim dari industri ekstraktif seperti batu bara serta minyak dan gas bumi.
Kaltim disebut memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda ekonomi hijau dan ekonomi biru. Rudy menyebut, hasil laut seperti ikan, rumput laut, udang, kerang, hingga kepiting berlimpah di provinsi ini. Tak hanya dalam bentuk mentah, produk turunannya juga siap menembus pasar dunia.
Begitu pula dengan ekonomi hijau. Gubernur mengatakan, lahan produksi di Kaltim masih sangat luas. Dari 3 juta hektare lahan yang disiapkan untuk perkebunan sawit saja, yang terpakai baru 1,47 hektare. Tanah Bumi Etam disebut amat cocok untuk mengembangkan kakao, karet, pisang kepok, hingga keratom.
Walau demikian, Rudy menyadari, pemprov tak bisa bekerja sendiri mengembangkan potensi Kaltim. Ia meminta semua pihak termasuk pemerintah pusat untuk mendukung upaya ini. "Kami perlu advice dari Menteri Perdagangan," ucapnya.
Setelah mengesahkan Export Center Balikpapan, Menteri Budi dan Gubernur Rudy menengok stan UMKM. Kepada para pelaku UMKM, mereka berjanji bekerja keras mendongkrak perekonomian usaha lokal.
Buat akun atau log untuk membaca artikel selengkapnya.
Gratis, kok!.
Daftar dengan GoogleSudah punya akun ?Login disini
Editor -
TRENDING
13 August 2025